KESAWANBOLA – Dalam dunia sepak bola, kisah tentang bakat muda yang dicampakkan dan kemudian bangkit menjadi bintang bukanlah hal baru. Eberechi Eze jadi bagian dari kisah heroik itu. Dibuang Arsenal, sukses di Crystal Palace.
Eberechi Eze baru saja membawa Crystal Palace menjadi juara Piala FA 2024/2025. Pemain 26 tahun itu punya andil besar atas kisah sukses itu. Dia mencetak satu-satunya gol pada laga final melawan Manchester City.
Eberechi Eze mengukir sejarah besar. Dia memberikan trofi mayor pertama dalam sejarah Palace. Namun, di balik sejarah itu adalah perjalanan penuh drama yang harus dilalui oleh Eberechi Eze.
Dari penolakan pahit hingga mengangkat trofi mayor pertama dalam sejarah Crystal Palace, Eze telah membuktikan bahwa ketekunan adalah kunci menuju kejayaan.
Awal yang Penuh Cobaan: Dibuang Arsenal, Dilepas Fulham

Bagi banyak pemain muda di Inggris, bergabung dengan akademi klub top adalah impian. Eze pernah merasakan itu, namun dengan cara yang menyakitkan.
Pada usia yang sangat muda, ia adalah bagian dari akademi Arsenal, salah satu yang terbaik di negara ini. Namun, takdir berkata lain. Ia dicampakkan oleh The Gunners.
“Saya ingat menghadapi Arsenal beberapa bulan setelah dilepas oleh mereka dan menangis karena semua emosi dan tidak menangani perasaan dilepas dengan benar,” kata Eze dikutip dari BBC Sport.
“Saya tidak tahu bagaimana mengatasinya. Air mata saya siap mengalir di wajah saya,” sambungnya.
Penolakan dari Arsenal bisa saja mematahkan semangat siapa pun. Namun, Eze tak menyerah. Ia kemudian mencoba peruntungannya di Fulham. Sayangnya, sejarah terulang kembali. Fulham juga memutuskan untuk melepasnya. Begitu juga dengan Reading dan Milwall yang gagal melihat bakatnya.
Menemukan Cahaya di QPR dan Lompatan ke Crystal Palace

Setelah fase sulit itu, Eze menemukan pijakan di Queens Park Rangers (QPR). Di sini, bakat alaminya mulai terasah dan bersinar terang. Ia menampilkan performa yang memukau di Championship.
QPR menjadi panggung di mana Eze membuktikan bahwa ia adalah berlian yang hanya butuh waktu untuk diasah. Pada musim 2019/2020, Eze mencetak 14 gol dari 46 laga yang dimainkan di Championship.
Penampilan impresifnya menarik perhatian klub-klub Premier League. Pada akhirnya, Crystal Palace-lah yang berhasil mendapatkan jasanya. Transfer ke Selhurst Park menjadi langkah besar dalam kariernya.
Musim pertama Eze tak cukup mulus. Namun, dia meledak pada musim 2022/2023 dengan catatan 10 gol di Premier League.
Mengukir Sejarah tanpa Mengutuk Masa Lalu

Musim 2024/2025 akan selalu dikenang dalam sejarah Crystal Palace. Musim itu adalah panggung di mana Eze mengukir namanya, bukan hanya sebagai pemain berbakat, tetapi sebagai pembuat sejarah usai juara Piala FA.
Ini bukanlah sekadar trofi biasa. Ini adalah trofi mayor pertama dalam sejarah Crystal Palace. Sebuah pencapaian monumental yang membuat seluruh penggemar The Eagles berpesta.
Eze menjadi simbol kebangkitan tim, dari status kuda hitam menjadi juara di salah satu kompetisi tertua dan paling bergengsi di dunia. Gol-gol krusialnya, assist cemerlangnya, dan kepemimpinannya di lapangan menjadi penentu dalam perjalanan menuju Wembley.
“Saya tidak melihat ke belakang ke tim mana pun dan berkata, ‘oh, mereka seharusnya tidak melepaskan saya’. Itulah keputusan yang mereka buat saat itu dan itu masuk akal bagi mereka,” kata Eze.
HOT PROMO KESAWANBOLA
– BONUS DEPOSIT 10%
– BONUS CASHBACK SPORTBOOK 5%
– BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
– BONUS REFFERAL 0.3%
– BONUS EVENT CLAIM SCATTER MAHJONG WAYS
– BONUS EVENT CLAIM PETIR STARLIGHT PRINCESS
– BONUS EVENT CLAIM PETIR GATES OF OLYMPUS
– DEPOSIT VIA PULSA TANPA POTONGAN
Silahkan Bosku
Link Alternatif KESAWANBOLA:
https://kesawanbola.livescore.ink/
Dapatkan Saldo Hingga 300.000 rupiah dengan mengikuti ALL EVENT yang ada di KESAWANBOLA
Link : https://kesawanbola.livescore.ink/
langsung login dan ikuti EVENT nya.