
KESAWANBOLA – Barcelona resmi menjuarai La Liga 2024/2025 setelah kemenangan 2-0 atas Espanyol pada Jumat 16 Mei 2025, mengunci gelar dengan 85 poin dari 36 pertandingan.
Di balik kesuksesan ini, Hansi Flick, pelatih asal Jerman, menjadi arsitek utama kebangkitan Blaugrana. Dengan membawa “DNA Bayern Munchen”—kombinasi pressing tinggi, transisi cepat, dan efisiensi serangan—Flick telah mengubah Barcelona menjadi mesin juara yang ditakuti.
Hansi Flick dan Warisan Bayern Munchen

Hansi Flick tiba di Barcelona pada Juni 2024 dengan reputasi gemilang. Ia pernah memimpin Bayern Munich meraih sextuple pada 2020, termasuk kemenangan 8-2 atas Barcelona di Liga Champions.
Pendekatan Flick di Bayern dikenal dengan garis pertahanan tinggi, pressing agresif, dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Di Barcelona, ia tidak sepenuhnya membuang identitas klub yang berbasis penguasaan bola, melainkan memadukannya dengan elemen vertikal yang lebih langsung.
Menurut laporan Coaches’ Voice, Flick mempertahankan penguasaan bola khas Barcelona (rata-rata 58% per laga), tetapi menambahkan kecepatan dalam transisi.
Ini terlihat dari statistik musim ini: Barcelona mencatatkan expected goals (xG) tertinggi di La Liga (2.4 per laga) dan kebobolan paling sedikit (0.8 gol per laga).
Pressing Tinggi: Senjata Baru Barcelona
Flick mengadopsi gegenpressing—teknik yang dipopulerkan Jurgen Klopp—di mana pemain langsung menekan lawan begitu kehilangan bola. Di Bayern, ini memungkinkan timnya merebut bola di sepertiga akhir lapangan dalam waktu rata-rata 8 detik.
Di Barcelona, pendekatan ini diperhalus untuk mengakomodasi pemain muda seperti Lamine Yamal dan Pedri, yang memiliki stamina dan kecepatan untuk menjalankannya.
Contoh nyata adalah laga melawan Real Madrid (5-2), di mana Barcelona berhasil “menangkap” Kylian Mbappe dalam posisi offside sebanyak 8 kali berkat garis pertahanan tinggi.
Data dari Total Football Analysis menunjukkan bahwa Barca kini’s memimpin La Liga dalam tekanan sukses (PPDA: 9.2), mengungguli tim-tim seperti Atletico Madrid.
Dampak pada Pemain Barcelona

Pressing tinggi Flick mengoptimalkan performa pemain seperti Raphinha dan Robert Lewandowski. Raphinha, yang kini lebih “cair” di lini depan, mencatatkan 12 gol dan 10 assist musim ini, sementara Lewandowski tetap tajam dengan 22 gol.
Pemain belakang seperti Ronald Araujo juga diuntungkan, dengan kemampuan passing pendek-menengahnya mendukung build-up play dari belakang.
Transisi Cepat: Dari Tiki-Taka ke Flicki-Flacka
Era Pep Guardiola di Barcelona dikenal dengan tiki-taka: Penguasaan bola melalui umpan pendek dan sabun untuk membongkar pertahanan lawan. Namun, pendekatan ini sering dianggap lambat dan mudah diprediksi di era modern.
Flick memperkenalkan apa yang dijuluki Sempre Barca sebagai “Flicki Flacka”—kombinasi penguasaan bola dengan serangan vertikal yang cepat.
Berbeda dengan tiki-taka yang mengutamakan umpan horizontal, Flick mendorong umpan diagonal dan pergerakan tanpa bola.
Ini terlihat dari peran Lamine Yamal, yang sering memanfaatkan ruang kosong di sayap untuk membuka pertahanan lawan. Statistik menunjukkan Barcelona kini rata-rata menyelesaikan 15 umpan progresif per laga, naik 20% dari musim lalu di bawah Xavi.
Keunggulan di Laga Besar

Pendekatan ini terbukti efektif di laga-laga besar. Kemenangan atas Bayern Munchen di Liga Champions dan dominasi di El Clasico menunjukkan kemampuan Barca beralih dari bertahan ke menyerang dalam hitungan detik.
Flick hanya mendatangkan dua pemain baru, Dani Olmo dan Pau Víctor, karena krisis keuangan Barcelona. Meski begitu, ia berhasil memaksimalkan skuad yang ada, membuktikan kecerdasan taktiknya.
Masalahnya, cedera pemain seperti Gavi dan potensi kelelahan di akhir musim bisa jadi ancaman.
Menuju Dominasi Eropa
Hansi Flick telah membawa angin segar ke Barcelona dengan memadukan DNA Bayern—pressing tinggi dan transisi cepat—dengan identitas klub yang kaya akan penguasaan bola.
Gelar La Liga adalah langkah awal. Dengan performa yang cukup bagus di Liga Champions, Flick diharapkan membawa Barcelona kembali berjaya di Eropa.
Analis memprediksi bahwa jika Flick terus mempertahankan intensitas ini, Barca bisa mengejar treble seperti era Guardiola.
Dari “Flicki-Flacka” hingga kebangkitan pemain muda, strategi Flick membuktikan bahwa evolusi taktik bisa menghidupkan kembali kejayaan. Akankah ini menjadi awal dinasti baru bagi Blaugrana?
HOT PROMO KESAWANBOLA
– BONUS DEPOSIT 10%
– BONUS CASHBACK SPORTBOOK 5%
– BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
– BONUS REFFERAL 0.3%
– BONUS EVENT CLAIM SCATTER MAHJONG WAYS
– BONUS EVENT CLAIM PETIR STARLIGHT PRINCESS
– BONUS EVENT CLAIM PETIR GATES OF OLYMPUS
– DEPOSIT VIA PULSA TANPA POTONGAN
Silahkan Bosku
Link Alternatif KESAWANBOLA:
https://kesawanbola.livescore.ink/
Dapatkan Saldo Hingga 300.000 rupiah dengan mengikuti ALL EVENT yang ada di KESAWANBOLA
Link : https://kesawanbola.livescore.ink/
langsung login dan ikuti EVENT nya.