Kesawanbola,com – Jalan berliku harus dilewati Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai kalah tipis 1-2 dari China.
Dengan poin 3, Timnas berada di posisi kelima klasemen sementara dengan tiga poin. Padahal jika menang dalam dua pertandingan saat menghadapi Bahrain dan China, Timnas Indonesia bisa bertengger di peringkat kedua klasemen sementara dengan 8 poin.
Kebetulan pertandingan juga berakhir imbang. Bahkan jika imbang melawan Bahrain dan menang melawan China, Indonesia berada di peringkat dua dengan enam poin.
Setelah kalah, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun dapat kritikan pedas dari suporter dan netizen. Ini Tak terlepas dari skema coba-coba yang dilakukan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Namun pandangan berbeda dilontarkan Pelatih PSBS Biak Emral Abus. Ia menilai STY yang sebenarnya lebih paham dengan situasi pemainnya. Itu sebabnya ia mencoba berbagai skema.
Pandangan Sebagai Mantan Instruktur PSSI
Ia pun berbicara hal tersebut bukan untuk mendukung STY, tetapi karena pandangannya sebagai mantan instruktur pelatih di PSSI.
“Jadi begini, pelatih pasti merasakan situasi dan kondisi di dalam tim yang mereka tangani itu seperti apa. Mereka yang lebih paham apa yang menjadi kekurangan serta bagaimana kondisi lawan,” ucapnya.
Bahkan ia mengaku sering berdebat dengan rekan-rekannya sesama pelatih. Ia menilai suporter bahkan dirinya sendiri tidak tahu bagaimana kondisi di dalam skuad Timnas Indonesia.
“Kita ini kan tahu dari jauh saja bagaimana kondisi di Timnas. Yang ada di tim nasional setiap hari itu adalah Shin Tae-yong. Contohnya Rizky Ridho kenapa tidak dimainkan? Mungkin STY berpandangan yang lebih pantas untuk dimainkan lebih dulu,” terangnya.
Tantangan Berikutnya
Yang jelas, ia yakin Timnas Indonesia bisa berbicara banyak di kualifikasi Piala Dunia 2026 meskipun bulan November, akan menghadapi Jepang dan Arab Saudi. Ia melihat komposisi pemain yang ada sekarang, sudah bisa dikatakan berada di level Asia Dan bukan Asia Tenggara lagi.
“Secara permainan bagus. Passing bagus, organisasi juga bagus. Kita ini sudah ada di level Asia. Memang kita semua setuju kemarin lawan China kalah. Tapi bukan karena kehebatan lawan, tetapi karena kelengahan pemain sendiri. Kalau tidak terjadi seperti itu, mungkin bisa memenangkan pertandingan. Tapi sekali lagi, penguasaan bola yang sangat dominan, tidak membuat sebuah tim bisa memenangkan pertandingan,” ucapnya.
“Mau tidak mau lawan Jepang dan Arab Saudi harus menang di Jakarta. Inilah ujian Dari Timnas untuk bisa lolos ke Piala Dunia. Tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan. Ada peluang Timnas finish di posisi runner up tapi itu sulit. Yang bisa dilakukan adalah bisa finish di posisi 3-4 untuk lolos ke babak keempat,” tutupnya.
Sumber : KESAWANBOLA