Kesawanbola,com – Tim promosi Serie A 2024/2025, Como disebut telah sepakat dengan tim Liga Denmark, Copenhagen untuk merekrut Kevin Diks.
Jika mercato ini berhasil, maka muncul fakta menarik. Karena Como dimiliki pengusaha Indonesia. Sementara Kevin Diks diketahui punya darah Indonesia meski lahir di Belanda.
Menurut jurnalis pakar transfer yang bekerja untuk Sky Sport Italia Gianluca Di Marzio, Como akan membayar mahar 5 juta euro untuk merekrut Kevin Diks dari Copenhagen.
“Kesepakatan ini bergantung pada kedatangan pengganti Diks di Copenhagen, yang sedang membidik pemain Gli Vicente, Gabriel Pereira,” tulis Di Marzio di akun Instagram miliknya.
“Dengan kesepakatan yang juga telah dicapai dengan sang pemain, transfer ini akan diresmikan segera setelah Copenhagen menyelesaikan akuisisi pemain pengganti,” tambahnya.
Sebelumnya Emil Audero, Kini Kevin Diks
Como 1907 memang belum tertarik mendatangkan pemain Timnas Indonesia ke Serie A 2024/2025 meski dimiliki oleh pengusaha Indonesia lewat Grup Djarum.
Namun, Como 1907 justru sedang gencar mengumpulkan pemain keturunan Indonesia yang menjadi incaran Timnas Indonesia untuk dinaturalisasi.
Como 1907 telah lebih dulu memboyong Emil Audero. Penjaga gawang berusia 27 tahun itu dibeli dari klub Serie B, Sampdoria, dengan mahar 6 juta euro atau setara dengan Rp105 miliar.
Emil Audero lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 18 Januari 1997. Ayahnya dari Indonesia, sementara ibunya asal Italia. Sejak kecil, Audero telah pindah ke Negeri Pizza.
Kevin Diks Keturunan Ambon
Pada musim lalu, Kevin Diks total membukukan 51 penampilan untuk FC Copenhagen dengan statistik tujuh kartu kuning, satu kartu merah, empat gol, dan dua assist.
Kevin Diks, yang bisa berperan sebagai bek tengah maupun sayap, juga berpengalaman bertanding di Liga Champions dengan jumlah 17 partai sejak 2017.
Kevin Diks memiliki darah Indonesia dari ibunya, Natasja Diks-Bakaerbessy, yang disebut-sebut keturunan Ambon, Maluku.
Sejak beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia mencoba untuk menggoda Kevin Diks untuk dinaturalisasi, namun masih belum membuahkan hasil.